Namanya Black
Cat Chenk, dia adalah kucing ababil yang sudah harus merasakan kejamnya hidup
tanpa orang tua di usianya yang masih terlalu muda. Awalnya dia datang ke
kamar kost gue sambil jalan terseok-seok dengan membawa tas berisi pakaian
yang mulai lusuh’. Wajahnya melas badannya gak terurus. Dia cerita banyak ke
gue tentang hidupnya. Ya udah deh karena gue ngerasa kasihan lihat dia yaa gue
rekrut dia untuk tinggal sama gue. Sebagai seorang mahasiswa gue juga punya rasa
prikehewanan.
Waktu gue tanya namanya dia diem, kayanya dulu ortunya belum sempat ngasih dia
nama waktu ninggalin dia sendirian. Gue kasih nama deh dia Black Cat Chenk
(dibaca: blekeceng) Black=Hitam, Cat=Kucing, Chenk diambil dari kata keceng
yang berarti Kurus, jadi artinya kucing hitam yang kurus. Bukan nama yang
buruk, cocok malahan ye, dia juga kayanya seneng gue kasih nama itu. Waktu itu
dia ngeluh ke gue, dia kelaparan 3 hari belum makan katanya. Nampak sih kelihatan dari mukanya. Gue tanya dia
“kamu bisa masak?”
'Dia cuman
geleng-geleng kepala'. Gue tepuk pundaknya seraya sedikit tersenyum sambil bilang
“Ya udah ga papa, sekarang ikut aku ke dapur!”
Setia
nungguin masak mie telur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar